Prosedur Pemeriksaan Kesehatan Bagi Karyawan – Kesehatan fisik dan mental merupakan hak setiap orang, termasuk karyawan. Oleh karena itu, pengusaha harus memperhatikan kesehatan karyawannya. Salah satunya dengan memberikan kesempatan kepada karyawan untuk menjalani pemeriksaan kesehatan.
Pemeriksaan kesehatan karyawan adalah pemeriksaan kesehatan yang dilakukan terhadap (calon) karyawan. Tujuannya untuk mendeteksi gangguan kesehatan yang dapat mempengaruhi produktivitas. Bagaimana prosedurnya? Mari kita lihat lebih banyak!
Prosedur Pemeriksaan Kesehatan Bagi Karyawan
Prosedur tinjauan medis untuk karyawan cukup beragam. Jenis penelitian biasanya ditentukan oleh banyak faktor. Termasuk usia, jenis kelamin, jenis pekerjaan dan status kesehatan umum karyawan.
Namun, secara umum, prosedur pemeriksaan kesehatan bagi karyawan dapat meliputi:
- Pemeriksaan riwayat kesehatan
Ini merupakan tahap paling awal dari rangkaian tes dalam medical check up. Pada tahap ini, dokter biasanya akan menanyakan gejala kesehatan apa saja yang dialami, riwayat kesehatan, riwayat operasi, obat-obatan yang sedang digunakan, riwayat kesehatan keluarga, dan gaya hidup.
- Pemeriksaan tanda vital
Setelah dilakukan pemeriksaan riwayat kesehatan, dokter atau tabib biasanya akan memeriksa tanda-tanda vital, antara lain:
- Frekuensi detak jantung.
- Tingkat pernapasan.
- Suhu tubuh.
- Tekanan darah.
- Pemeriksaan fisik
Prosedur selanjutnya dalam pemeriksaan kesehatan karyawan adalah pemeriksaan fisik. Mulailah dengan menimbang dan mengukur tinggi badan Anda. Selanjutnya, dokter akan memeriksa beberapa bagian tubuh, seperti:
- Pemeriksaan kepala dan leher. Dokter memeriksa kondisi tenggorokan, amandel, gigi, gusi, telinga, hidung, mata, kelenjar getah bening, dan kelenjar tiroid.
- Pemeriksaan paru-paru. Dilakukan dengan menggunakan stetoskop untuk memeriksa suara abnormal yang mungkin ada di paru-paru.
- Pemeriksaan jantung. Ini juga dilakukan dengan menggunakan stetoskop, untuk memeriksa detak jantung yang tidak teratur atau tanda-tanda lain dari masalah jantung.
- Pemeriksaan perut. Dokter akan menekan perut untuk memeriksa ukuran hati dan mendengarkan suara usus dengan stetoskop.
- Pemeriksaan kulit. Hal ini dilakukan untuk mendeteksi ada atau tidaknya gangguan pada kulit dan kuku.
- Pemeriksaan saraf. Hal ini dilakukan untuk mengukur kekuatan otot, refleks tubuh, dan keseimbangan yang mungkin terganggu.
- Mendukung penelitian
Baca Juga : Paket Medical Check Up
Selain pemeriksaan fisik, dokter juga akan melakukan beberapa pemeriksaan penunjang selama medical check up, antara lain:
- Tes darah. Dilakukan untuk menghitung jumlah sel darah, gula darah, kolesterol, penanda kimia fungsi organ, fungsi hati dan fungsi ginjal.
- Tes urin. Ini untuk mendeteksi penyakit seperti infeksi saluran kemih atau diabetes.
- Tes feses. Dengan memeriksa kadar zat dan bakteri pada tinja, maka kondisi sistem pencernaan dapat diketahui. Juga jika ada penyakit seperti gastroenteritis dan radang usus.
- Foto rontgen dan ultrasonografi. Prosedur medical check up ini dapat memberikan gambaran detail bagian dalam tubuh.
- Elektrokardiografi (EKG). Tes ini dilakukan untuk melihat aktivitas listrik jantung dan mendeteksi masalah pada jantung. Ini dapat dilakukan dengan berbaring atau selama aktivitas seperti berjalan atau berlari di atas treadmill.
- Ini adalah tes untuk memeriksa fungsi paru-paru menggunakan alat yang disebut spirometer. Tujuannya adalah untuk mendeteksi kondisi seperti asma, penyakit paru obstruktif kronik dan lain-lain.
- Tes buta warna. Biasanya dilakukan menurut metode Ishihara. Prosedurnya dilakukan dengan meminta pasien untuk menyebutkan angka yang disisipkan di antara titik-titik berwarna.
Demikian jenis-jenis tes dan prosedur medical check up bagi karyawan. Jenis tes yang dilakukan dapat dipilih berdasarkan kebutuhan dan beberapa faktor lainnya. Frekuensi pemeriksaan kesehatan tidak hanya ditentukan oleh jenisnya, tetapi juga oleh bahaya yang ada di lingkungan kerja dan usia karyawan.