Medical Check Up untuk Mendiagnosis Melena – Selain dari warna urine, status kesehatan seseorang juga bisa diketahui dengan melihat warna fesesnya. Jika Anda memperhatikan bahwa tinja Anda berwarna hitam atau gelap saat buang air besar, Anda harus berhati-hati. Karena bisa jadi merupakan gejala melena atau pendarahan pada saluran cerna bagian atas. Tapi bagaimana Anda membuat diagnosis pasti melena?

Medical Check Up untuk Mendiagnosis Melena

Untuk memastikan diagnosis melena, dokter biasanya akan melakukan beberapa pemeriksaan. Jika Anda menemukan tinja berwarna hitam saat buang air besar, sebaiknya segera periksakan ke dokter. Untuk melakukan pemeriksaan.

Jenis pemeriksaan berikut dapat dilakukan untuk mendiagnosis melena:

  1. Pasang rektal

Rektal digital adalah pemeriksaan fisik yang biasanya dilakukan oleh dokter untuk mencari masalah pada sistem pencernaan, termasuk melena.

  1. Tes hitung darah lengkap dan pengambilan sampel tinja

Setelah melakukan pemeriksaan colok dubur, dokter biasanya juga akan melakukan pemeriksaan darah lengkap dan mengambil sampel feses untuk memastikan adanya perdarahan.

  1. Pemeriksaan endoskopi

Pemeriksaan endoskopi untuk diagnosis melena akan dilakukan oleh ahli gastroenterologi. Pemeriksaan ini dilakukan untuk melihat kondisi saluran pencernaan bagian atas. Pemeriksaan ini memungkinkan dokter untuk menemukan sumber pendarahan sehingga ia dapat mengambil tindakan yang tepat untuk menghentikan pendarahan.

  1. Operasi

Pemeriksaan ini biasanya dilakukan jika sumber perdarahan tidak dapat ditemukan dengan pemeriksaan endoskopi. Pembedahan dilakukan tidak hanya untuk menemukan penyebab pendarahan, tetapi juga untuk menghentikan pendarahan.

Namun, pada kasus perdarahan mendadak dalam jumlah banyak, hingga pasien mengalami syok, dokter dapat mengabaikan proses diagnosis dan menstabilkan kondisi pasien terlebih dahulu dengan melakukan infus pada pasien kemudian melakukan CPR.

Hal-hal yang Menyebabkan Melena

Melena terjadi ketika terjadi pendarahan pada salah satu organ di saluran pencernaan bagian atas, seperti kerongkongan, lambung, dan duodenum. Perdarahan dapat disebabkan oleh beberapa kondisi, yaitu:

  1. Ulkus Peptikum dan Ulkus Duodenum

Bisul atau tukak yang terjadi pada lambung dan tukak duodenum dapat disebabkan oleh infeksi H. pylori atau penggunaan obat antiinflamasi nonsteroid dalam jangka panjang.

  1. Pecahnya dinding kerongkongan

Pecahnya dinding kerongkongan atau disebut juga dengan sindrom Mallory-weis umumnya dialami oleh para pecandu alkohol.

  1. Pecahnya varises di kerongkongan

Varises adalah pelebaran pembuluh darah vena yang rentan pecah dan berdarah. Pecahnya varises di kerongkongan atau varises esofagus sering terjadi pada penderita sirosis.

  1. Radang kerongkongan (esofagitis)

Radang kerongkongan, atau esophagitis, umumnya dialami oleh penderita penyakit asam lambung (GERD). Hal ini karena asam lambung yang naik ke kerongkongan dapat menyebabkan peradangan dan kerusakan pada jaringan kerongkongan, yang dapat menyebabkan pendarahan.

Mendiagnosis dengam melakukan medical check up adalah langkah terbaik, jadi untuk Anda semua yang ingin melakukan medical check up bisa cek terlebih dahulu paket medical check up yang disediakan klinik atau rumah sakit di kawasan Anda. dengan informasi ini kami berharap dapat sangat bermanfaat bagi Anda semua.